Senin, 22 Oktober 2012

Belajar Menghargai Lawan Bicara

ita dianugerahi dua mata dan dua telinga, serta hanya satu mulut. Itu menandakan bahwa kita dianjurkan untuk lebih banyak melihat dan mendengar dibandingkan berbicara,”
ImamR

Dua mata untuk melihat; Belajar dengan melihat kejadian atau keadaan sekitar. Kita dituntut untuk mampu membaca, bukan hanya membaca suatu tulisan, namun juga mampu membaca keadaan. Dari melihat (secara luas) itulah kita bisa lebih banyak belajar.
 
Dua telinga untuk mendengar; Belajar dari mendengarkan nasehat-nasehat orang lain. Kita belajar dari orang lain dengan cara mendengarkannya. Bersosialisasi pula dengan mendengarkan segala permasalahan-permasalahan yang ada di sekitar kita.
 
Satu mulut untuk berbicara; Kita dituntut untuk tidak terlalu banyak berbicara. Berbicara cukup untuk bertanya seperlunya saja. Selebihnya, biarkan mereka bercerita lebih banyak untuk kita dengarkan.
Nah, oleh karena itu, pada dasarnya berinteraksi dengan orang lain, tidak jauh berbeda dengan banyak belajar dari kehidupan. Dua mata, mengindikasikan kita belajar dengan cara sendiri melalui lingkungan sekitar. Dua telinga, mengartikan kita belajar dari petunjuk atau arahan orang lain. Dan satu mulut, dimaknai kita harus tetap belajar dengan bertanya.
Belajar melalui mata dan telinga, itu berarti kita menyimak. Benar-benar memperhatikan dan memahami sesuatu. Menyimak beda dengan menghafal. Belajar melalui mata, telinga, dan mulut, berarti kita bersosialisasi dengan orang-orang maupun lingkungan di sekitar kita. Nah, berinteraksi inilah sebagai salah satu bentuk belajar. Kita dituntut untuk tidak hanya mendengarkan, namun juga harus menyimak (dengarkan dan perhatikan).
Dua mata, dua telinga, dan satu mulut adalah salah satu cara belajar menghargai orang lain, khususnya dalam hal berkomunikasi. Kita sebaiknya lebih banyak menyimak apa yang dikatakan orang lain, dan menyela hanya seperlunya saja. Hal ini juga berlaku bagi para “penampung curhatan”. Oleh karena itu, sedari sekarang, berhentilah menekan-nekan tombol handphone ketika orang lain sembari berbicara dengan kita. Setidaknya, berikan perhatian pada orang lain bahwa ternyata kita PEDULI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar