Senin, 05 November 2012

Awal sebuah kecelakaan salah satunya akibat keteledoran dan ketidak pedulian.

20120831-204647.jpg

B 7019 IW

:( “Looh ada Pakdhe dengan plat nomor diatas ?”
:-) ” Lagi kesel Thole, kendaraan dengan Plat No diatas itu sebuah Bus Bianglala yang sore pulang kantor tadi nabrak mobilnya Budhe”
Ya, sebuah kejadian kecelakaan memang buka sebuah kejadian yang diiinginkan. Dan bahkan walaupun kita sudah berhati-hati dijalan, atau malah berhenti karena macetpun sebuah kecelakan dapat tak terhindarkan.
Yang membuat saya jauh lebih khawatir adalah karena supir yg membawa Bus Bianglala itu bukanlah supir yang seharusnya. Sepertinya kenek atau bahkan teman si supir. Saya menjadi semakin yakin dan mengerti mengapa keteledoran seperti ini selalu saja terjadi.
Segera sesaat setelah kejadian, saya berusaha menghentikan Bus Bianglala yg terlihat cenderung akan melarikan diri. Bus inipun akhirnya berhenti dan saya menemui si supir, ntah supir gadungan. Setelah dibentak sama Budhe, barulah ketahuan bahwa yang membawa bus ini bukanlah supir yg seharusnya.
:( “lah dibentak gimana to Pakde”
:) ” Bude Laras bilang mau lapor ke polisi atau ke perusahaannya”
Memang ktika akhirnya saya telepon ke perusahaan Bianglala ini, merekapun tidak memberikan tanggapan apapun. Meminta damai saja dengan supir. Whaat !!.
Bahkan ketika petugas Bianglala di telepon tidak tahu siapa yang bertanggungjawab pada kendaraan bus yang dibawanya. Ini menunjukkan ignorance atau ketidak pedulian perusahaan pada kendaraan dan armadanya. Tentusaja si supir dan si supir gadungan tidak mau menyerahkan SIM atau STNKnya, dengan mengatakan STNK tidak dibawa dan hanya ditaruh di kantor. Juga mengaku SIMnya ditahan polisi di Sudirman. Sayapun tahu itu hanya alsan saja.
:-( ,”lah trus pakdhe gimana kalau nanti nyari bener supir itu atau bukan ?”
:-( “lah ya difoto saja wajah-wajah mereka. Nantinya ga bakalan mengelak wong wajahnya ada didepan busnya yg juga penyok”
Sebenernya bukan penggantian yang saya inginkan. Karena saya sadar, ngga mungkin supir ini mampu mengganti biaya perbaikan. Namun keprihatinan, ketidak pedulian, serta hilangnya rasa tanggung jawab supir dan pengendara seperti inilah yang berujung pada korban-korban kecelakaan di jalan raya.
Pembelajarannya adalah, berhati-hati dijalan saja tidak mencukupi. Kita harus juga ekstra hati-hati dan berdoa. Karena kita tahu apa yang akan terjadi dijalan.
Take care !,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar